Sunday, June 6, 2010
Oleh: Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Beliau berkata: Perkara ini -menurut keyakinan kami- adalah masuk ke dalam keumuman hadits “Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru kerana setiap perkara baru adalah bid’ah dan setiap kebid’ahan adalah sesat”, dalam hadits lain “Setiap kesesatan dalam Neraka”.
Banyak dikalangan kita mempunyai pendirian tertentu dalam menyikapi hal ini, mereka mengatakan, “Ada apa dengan mencium mushaf? Bukankah ini hanya untuk menampakkan sikap membesarkan dan mengagungkan Al Qur’an?”
Kita katakan kepada mereka, “Kalian benar, tak ada apa-apa melainkan hanya pengagungan terhadap Al Qur’anul Karim, tetapi perhatikanlah, apakah sikap pengagungan ini luput atas generasi umat yang pertama, yang mereka tiada lain adalah para sahabat Rasulullah demikian pula para tabi’in dan para tabi’ut tabi’in setelahnya?” Tidak ragu lagi jawabannya adalah seperti jawaban Ulama Salaf, ” Jika perkara itu baik, tentu mereka akan mendahului kita padanya”.
Ini satu masalah, masalah yang lainnya adalah apa hukum asal mencium sesuatu, bolehkah atau terlarang?
Di sini perlu kami paparkan suatu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Abbas bin Rabi’ah, ia berkata, “Aku melihat Umar bin Khattab mencium hajar aswad dan berkata, “Sesungguhnya aku tahu engkau adalah batu, tidak dapat memberi mudharat tidak pula memberi manfa’at, sekiranya bukan kerana aku telah melihat Rasulullah menciummu aku tak akan menciummu”".
Kalau demikian, kenapa Umar mencium hajar aswad? Apakah kerana filsafat yang muncul darinya?
Jadi asal hukum mencium ini hendaknya berjalan di atas sunnah yang dulu. Ingatlah sikap Zaid bin Tsabit beliau telah berkata, “Bagaimana kalian melakukan sesuatu yang tidak dilakukan Rasulullah?”.
Jika ditanyakan kepada yang mencium mushaf, “Bagaimana kalian melakukan sesuatu yang tidak dilakukan Rasulullah?”, ia akan mengarahkan jawaban yang aneh sekali, seperti “Hai saudaraku ada apa dengan ini? Ini mengagungkan Al Qur`an!”, maka katakan padanya, “Hai saudaraku, apakah Rasulullah tidak mengagungkan Al Qur`an? Tidak ragu lagi bahwa beliau mengagungkan Al Qur`an, walau demikian beliau tidak menciumnya”.
Saya katakan, “Tidak ada jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan apa yang telah disyari’atkanNya, oleh kerana itu kita bertindak sesuai dengan apa yang disyari’atkan untuk kita dari keta’atan dan ibadah-ibadah, tidak menambahinya walau satu kata, kerana hal ini seperti ucapan Nabi, “Tidak aku tinggalkan sesuatupun yang Allah telah perintahkan kalian, kecuali aku telah perintahkan kalian dengannya”".
Oleh kerana itu maka mencium mushaf (Al Qur’an) adalah bid’ah, dan setiap kebid’ahan adalah sesat, setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Wallahu'alam
Dinukil dari “Kaifa Yajibu ‘Alaina An-Nufassirol Qur’an” Sumber: Buletin Al Wala’ Wal Bara’ Bandung Edisi ke-5 Tahun ke-1 / 10 Januari 2003 M / 06 Dzul Qo’dah 1423 H
Categories:
Hukum hakam islam
Posted on Sunday, June 06, 2010 by Qalam Sufi
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
jom dekati Allah lagi....
qalam sufi
Pemilik Blog
Perhatian!
Kata Hikmah
Post Terkini
Popular Posts
-
Assalamualaikum warohmatullah hiwabarokatuh, kepada pembaca yang budiman, sebelum membaca artikel ini elok ana berpesan dahulu, mungkin art...
-
Nyamuk Sebagaimana yang telah disebutkan, dalam banyak ayat Al Quran Allah memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam dan melihat “tan...
-
Sanad atau isnad secara bahasa artinya sandaran.S anad membawa maksud secara khusus bacaan Al-Quran seseorang mesti sampai kepada bacaa...
-
Pada asasnya pemakaian gelang hukumnya harus sahaja, selagi mana ianya bertujuan untuk kebaikan dan tidak mendatangkan maksiat dan fitnah. ...
-
Tentu saja di kalangan kita masih tertanya-tanya bolehkah kita memberitahu aurat kita pada yang bukan mahram atau mungkin ada yang tidak tah...
-
Purdah itu tiada kena mengena dengan islam dan tidak wajib dipraktikkan lagi. Ini adalah satu jawapan kepada syubhat dan fitnah yang timbul ...
-
SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH TAALA Sifat yang wajib bagi ALLah Taala bermaksud Zat ALLah Taala bersifat dengan sifat tersebut, dan meman...
-
Assalamualaikum Warohmatullah hiwabarokatuh buat pembaca yang sudi meluangkan masa untuk membaca artikel ana yang tak seberapa ini....ana am...
-
Diantara tuduhan yang dilontarkan kepada kaum Sufi, bahawa dalam tasawuf, seorang Sufi itu tidak mau syurga dan tidak takut neraka. Padaha...
-
Ka’bah iaitu rumah Allah di mana sejuta ummat muslim rindu untuk berkunjung dan menjadi tetamu Allah Sang Maha Pencipta. Kiblatnya (arah)...
Carian Anda
- Alunan Al-Quran
- Bacaan Al-Quran
- Fotografi
- hikmah
- Hikmah
- Hukum hakam islam
- islam dan sains
- Jihad Fisabilillah
- Kebesaran Allah
- Kisah Tauladan
- Kitab
- mawar berduri
- Menginsafkan
- Persoalan
- Rintihan si sufi
- Sedarlah Wahai Insan
- Senjata Mukmin 'Doa'
- Sirru Asrar
- Solat
- Tahukah Anda??
- Tariqat
- Tasawuf
- Tauhid
- ulum al-Quran
- Usul Fikh
Blog Archive
-
▼
2010
(
68
)
-
▼
June
(
26
)
- 10 Gangguan Syaitan Ketika Solat
- Hikmah disebalik Wuduk
- Posisi Tidur Menurut Islam dan Sains
- Doa Supaya Gugur Syahid
- 16 Kebaikan Sujud dalam Solat
- Pendapat Ulama' Mengenai Bid'ah
- Hukum Berpuasa Pada Bulan Rejab
- Adakah Menggunakan Biji Tasbih Dikira Bid'ah
- Hukum Menggunakah Tasbih
- Penjelasan Kaedah Dalam Memahami Tauhid Uluhiyyah (2)
- Penjelasan Kaedah Dalam Memahami Tauhid Uluhiyyah (1)
- 4 Kaedah Dalam Memahami Tauhid
- Hukum Mengukir Inai di Tangan
- Hukum Berdiri Untuk Menyambut Kedatangan Seseorang
- Hukum Bertepuk Tangan
- Hakikat Bismillah ( Tasawuf )
- Tuduhan Terhadap Golongan Sufi ; Anti Syurga dan T...
- Hukum Berpuasa Pada Hari Jumaat
- Hukum Mencium Mushaf (al-Quran)
- Adakah Tidur Membatalkan Wuduk?
- Penyerahan
- Dalil-dalil yang tidak mewajibkan pemakaian purdah
- Orang-orang yang sampai
- Aku dan Diriku...
- Pencarian...
- Keluasan Neraka
-
▼
June
(
26
)
0 comments :
Post a Comment