Sunday, June 6, 2010
Fadilatusy Syaikh ditanya: Apa alasan dilarangnya pengkhususan hari Jum’at untuk berpuasa? Dan apakah ini khusus untuk puasa sunnah saja atau umum bagi puasa qadha juga?
Maka Asy-Syaikh menjawab:
Telah tsabit dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
“Janganlah kalian khususkan hari Jum’at dengan berpuasa, dan tidaklah pula malamnya untuk ditegakkan (shalat).” (HR. Muslim, Kitabus Shiam Bab Makruhnya Puasa Khusus di Hari Jum’at, 1144)
Hikmah dalam larangan pengkhususan hari Jum’at dengan puasa adalah bahwa hari Jum’at merupakan hari raya dalam tujuh hari (seminggu-ed). Hari Jum’at juga merupakan salah satu hari raya dari tiga hari raya yang disyari’atkan.
Di dalam Islam terdapat tiga hari raya: Hari raya Aidilfitri setelah Ramadhan, Hari Raya Aidiladha, dan hari raya mingguan yaitu hari Jum’at. Ini merupakan salah satu alasan larangan mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa.
Selain itu hari Jum’at adalah hari di mana diwajibkan bagi golongan lelaki
mendirikan solat Jum’at pada hari itu, menyibukkan diri dengan doa, dan berzikir kerana hari Jum’at ini serupa dengan hari Arafah yang tidak disyaratkan bagi jama’ah haji untuk berpuasa pada hari Arafah itu. Hal ini kerana dia sibuk dengan doa dan dzikir.
Dan telah diketahui pula bahwa ada ibadah-ibadah yang saling bertindih, dan mungkin untuk mendahulukan sebahagiannya maka didahulukan ibadah yang tidak boleh ditunda dari ibadah yang boleh ditunda.
Jika seseorang berkata, “Jika alasannya kerana hari Jum’at adalah hari raya dalam seminggu, maka ini mengharuskan puasanya haram sebagaimana di dua hari raya yang lain, tidak hanya dengan mengkhususkannya saja.”
Kami katakan, “Sesungguhnya hari Jum’at berbeza dengan dua hari raya tersebut, kerana hari Jum’at terulang sampai empat kali dalam sebulan. Oleh kerana itu larangannya tidaklah sampai pada darjat haram. Di sana terdapat juga makna-makna lain pada dua hari raya yang tidak ditemukan pada hari Jum’at.”
Adapun jika dia berpuasa di hari sebelumnya atau di hari setelahnya maka puasanya saat itu diketahui bahwa tidak dimaksudkan untuk mengkhususkan hari Jum’at dengan puasa; kerana dia berpuasa sehari sebelumnya iaitu Khamis atau sehari sesudahnya yaitu hari Sabtu.
Sedangkan pertanyaan penanya, “Apakah larangan ini khusus untuk puasa sunnah atau umum bagi puasa qadha juga (membayar hutang puasa wajib Ramadhan-ed)?”
Maka sesungguhnya zahir dalilnya bersifat umum, bahwa hukumnya makruh mengkhususkan puasa. Sama saja apakah untuk puasa yang wajib atau puasa sunnah, kecuali jika orang tersebut bekerja dan tidak punya waktu luang dari pekerjaannya sehingga dia tidak boleh mengqadha puasanya kecuali pada hari Jum’at, maka ketika itu tidaklah makruh baginya untuk mengkhususkan hari Jum’at untuk berpuasa. Ini kerana dia memerlukan hal tersebut.
Demikian nukilan dari fatwa Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, boleh dirujuk di halaman 444-445.
Wallahu a’lam bish shawab.
Sumber: http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/02/04/hukum-berpuasa-di-hari-jumaat/
Categories:
Hukum hakam islam
Posted on Sunday, June 06, 2010 by Qalam Sufi
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
jom dekati Allah lagi....
qalam sufi
Pemilik Blog
Perhatian!
Kata Hikmah
Post Terkini
Popular Posts
-
Assalamualaikum warohmatullah hiwabarokatuh, kepada pembaca yang budiman, sebelum membaca artikel ini elok ana berpesan dahulu, mungkin art...
-
Nyamuk Sebagaimana yang telah disebutkan, dalam banyak ayat Al Quran Allah memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam dan melihat “tan...
-
Sanad atau isnad secara bahasa artinya sandaran.S anad membawa maksud secara khusus bacaan Al-Quran seseorang mesti sampai kepada bacaa...
-
Pada asasnya pemakaian gelang hukumnya harus sahaja, selagi mana ianya bertujuan untuk kebaikan dan tidak mendatangkan maksiat dan fitnah. ...
-
Tentu saja di kalangan kita masih tertanya-tanya bolehkah kita memberitahu aurat kita pada yang bukan mahram atau mungkin ada yang tidak tah...
-
Purdah itu tiada kena mengena dengan islam dan tidak wajib dipraktikkan lagi. Ini adalah satu jawapan kepada syubhat dan fitnah yang timbul ...
-
SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH TAALA Sifat yang wajib bagi ALLah Taala bermaksud Zat ALLah Taala bersifat dengan sifat tersebut, dan meman...
-
Assalamualaikum Warohmatullah hiwabarokatuh buat pembaca yang sudi meluangkan masa untuk membaca artikel ana yang tak seberapa ini....ana am...
-
Diantara tuduhan yang dilontarkan kepada kaum Sufi, bahawa dalam tasawuf, seorang Sufi itu tidak mau syurga dan tidak takut neraka. Padaha...
-
Ka’bah iaitu rumah Allah di mana sejuta ummat muslim rindu untuk berkunjung dan menjadi tetamu Allah Sang Maha Pencipta. Kiblatnya (arah)...
Carian Anda
- Alunan Al-Quran
- Bacaan Al-Quran
- Fotografi
- hikmah
- Hikmah
- Hukum hakam islam
- islam dan sains
- Jihad Fisabilillah
- Kebesaran Allah
- Kisah Tauladan
- Kitab
- mawar berduri
- Menginsafkan
- Persoalan
- Rintihan si sufi
- Sedarlah Wahai Insan
- Senjata Mukmin 'Doa'
- Sirru Asrar
- Solat
- Tahukah Anda??
- Tariqat
- Tasawuf
- Tauhid
- ulum al-Quran
- Usul Fikh
Blog Archive
-
▼
2010
(
68
)
-
▼
June
(
26
)
- 10 Gangguan Syaitan Ketika Solat
- Hikmah disebalik Wuduk
- Posisi Tidur Menurut Islam dan Sains
- Doa Supaya Gugur Syahid
- 16 Kebaikan Sujud dalam Solat
- Pendapat Ulama' Mengenai Bid'ah
- Hukum Berpuasa Pada Bulan Rejab
- Adakah Menggunakan Biji Tasbih Dikira Bid'ah
- Hukum Menggunakah Tasbih
- Penjelasan Kaedah Dalam Memahami Tauhid Uluhiyyah (2)
- Penjelasan Kaedah Dalam Memahami Tauhid Uluhiyyah (1)
- 4 Kaedah Dalam Memahami Tauhid
- Hukum Mengukir Inai di Tangan
- Hukum Berdiri Untuk Menyambut Kedatangan Seseorang
- Hukum Bertepuk Tangan
- Hakikat Bismillah ( Tasawuf )
- Tuduhan Terhadap Golongan Sufi ; Anti Syurga dan T...
- Hukum Berpuasa Pada Hari Jumaat
- Hukum Mencium Mushaf (al-Quran)
- Adakah Tidur Membatalkan Wuduk?
- Penyerahan
- Dalil-dalil yang tidak mewajibkan pemakaian purdah
- Orang-orang yang sampai
- Aku dan Diriku...
- Pencarian...
- Keluasan Neraka
-
▼
June
(
26
)
0 comments :
Post a Comment